ParigiKemenag Sulteng), Jelang Hari Raya Idul Adha 1441 H/2020 M, Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Non PNS Kecamatan Torue serahkan bantuan berupa pakaian dan perlengkapan alat shalat kepada korban banjir bandang yang berada di Desa Tanalanto, Desa Tindaki, dan Desa Olaya Rabu 29 Juli 2020. Riswan Ismail selaku Sekretaris FKPAI kecamatan Torue mengatakan berawal dari rasa
Jakarta - Korban banjir di Pengadegan, Jakarta Selatan, membutuhkan bantuan berupa pakaian ganti. Mereka saat ini mengungsi di Rusunawa Pengadegan Fatimah 51, yang berada di pengungsian, mengharapkan adanya bantuan pakaian. Hal itu ia sampaikan langsung kepada Ketua Dharma Wanita Persatuan DWP Basarnas, Rina Bagus Puruhito, yang kebetulan mengunjungi lokasi itu."Saya tadi bilang sama Ibu Rina sudah nggak punya apa-apa lagi. Saya dan yang lain butuh pakaian dalam. Masa nggak ganti dari kemarin," ucap Nunung saat ditemui wartawan, Minggu 5/1/2020. Ibu-ibu pengungsi lain juga mengharapkan bantuan. Ada yang membutuhkan perlengkapan bayi, ada pula kebutuhan lainnya."Saya butuh buat bayi. Bayi saya baru tujuh bulan," kata Yurhikmah 43."Saya di sini mengungsi empat orang. Kami butuh sebenarnya perlengkapan mandi belum cukup. Kedatangan Ibu Rina tadi cukup memuaskan, semoga ada kelanjutannya," imbuh Ismaila 43.Menanggapi kebutuhan para pengungsi, Rina mengaku akan mengupayakannya. Dia pun menyerahkan sejumlah bantuan kepada para pengungsi."Yang saya ngobrol dengan ibu-ibu di sini ternyata mereka memerlukan pakaian, terutama pakaian dalam. Nanti setelah ini kami akan koordinasi dengan dinas, kami berikutnya akan membantu untuk pakaian, terutama pakaian dalam," kata Rina."Saya mengimbau ibu-ibu tetap tabah di sini, jaga kesehatan, sambil berdoa semoga hujan berhenti, musibah banjir segera surut, sehingga ibu-ibu bisa kembali lagi ke rumah. Semoga anak-anak bisa sekolah lagi. Semoga musibah segera berlalu dan tak terulang lagi. Bapak dan Ibu diberi kekuatan lahir-batin dan ketabahan atas musibah ini," imbuh Akan Beri Dana Stimulan Untuk Rumah Rusak Gegara Banjir[GambasVideo 20detik] dhn/dhn
Korbanbanjir di Pengadegan, Jakarta Selatan, membutuhkan bantuan berupa pakaian ganti. Mereka saat ini mengungsi di Rusunawa Pengadegan Timur.
guruindonesia62 guruindonesia62 Matematika Sekolah Menengah Pertama terjawab Ibu menyumbangkan 40 pakaian kepada korban banjir. pakaian yang Ibu Sumbangkan terdiri atas 8 kaos dewasa12 kemeja dewasa 6 celana panjang dan sisanya pakaian anak-anak sajikan data tersebut dalam diagram lingkaran tolong di buat presentase nya sama diagram lingkaran dan cara nya.. mohon dibantu Iklan Iklan DrakathZiyan DrakathZiyan JawabSemoga membantu Penjelasan dengan langkah-langkah presentase nya Iklan Iklan Pertanyaan baru di Matematika setengah bagian. cm³. n = ²/3 29. Volume bangun ruang tersebut adalah .... cm³. panjang 5cm lebar 7cm Mohon bantuannya kk se gan ba 29. Volume bangun ruang tersebut adalah .... cm³. z=77 5 cm 7 cm cm³. n = ²/2 29. Volume bangun ruang tersebut adalah .... cm³. 5 cm 7 cm Perhatikan gambar di bawah ini! 5xº 4xº Besar sudut ABD adalah.. a. 30⁰ b. 50° c. 40⁰ d. 100° Sebelumnya Berikutnya Iklan
Korban banjir di Kota Jayapura, membutuhkan pakaian layak pakai. Pasalnya, pakaian mereka terendam banjir. Pasalnya, pakaian mereka terendam banjir. "Barang-barang mereka terendam banjir dan tidak bisa dicuci kembali," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Alam Kota Jayapura Rustan Saru, melansir Antara, Senin (10/1/2022).
News Minggu, 05 Januari 2020 1950 WIB Warga korban banjir saat mengungsi di bantaran rel kereta di kawasan Kelingkit, Rawa Buaya, Jakarta Barat, Jumat 3/1/2020. Warga terpaksa mengungsi di bantaran rel kereta karena permukiman mereka terendam banjir hingga dua meter lebih. Selain itu, KA Bandara Soekarno-Hatta maupun KRL Commuter Line belum bisa beroperasi imbas warga yang mengungsi di bantaran rel tersebut. Ketua Dharma Wanita Persatuan Basarnas, Rina Bagus Puruhito, mengunjungi dan memberikan bantuan kepada korban banjir di posko pengungsian yang terkonsentrasi di GOR Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu 5/1/2020. Dalam kesempatan itu, Rina mengaku sempat berbicara dengan ibu-ibu yang menjadi korban banjir, dan Rina pun mendapat keluhan kurangnya pakaian yang layak pakai. "Saya ngobrol dengan ibu-ibu di sini ternyata mereka memerlukan pakaian terutama pakaian dalam," ungkapnya di lokasi. baca juga Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Sudan, 77 Tewas, Rumah Hancur Tewaskan 3 Orang saat Banjir, Rumah Bawah Tanah ala 'Parasite' akan Dilarang di Seoul Jumlah Korban Banjir Seoul Meningkat, 16 Orang Hilang Atas keluhan itu, Rani akan segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait guna memberikan bantuan kebutuhan kepada ibu-ibu korban banjir itu. "Nanti setelah ini kami akan koordinasi dengan dinas, kami berikutnya akan membantu untuk pakaian terutama pakaian dalam," ujarnya.[]
IbuMenyumbangkan 40 Pakaian Kepada Korban Banjir [Kunci Jawaban] Ibu menyumbangkan pakaian kepada korban banjir. Pakaian yang ibu sumbangkan terdiri atas kaus dewasa, kemeja dewasa, celana panjang, dan sisanya pakaian anak-anak. Sajikan data tersebut dalam diagram lingkaran!
Jakarta - Ibu-ibu korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, mengaku hingga kini belum mendapat bantuan yang bentuknya seperti pakaian dan peralatan sekolah anak-anak. Mereka meminta pemerintah segera memberi bantuan baju sekolah ke anak-anak yang akan bersekolah pada Senin mendatang. Salah satu warga pengungsi itu adalah Asiah, warga RT 14 RW 3 di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Asiah mengatakan pakaian dan peralatan sekolah anaknya telah hilang terbawa arus saat banjir kemarin. "Baju sekolah nggak ada yang bisa diselamatkan, semuanya habis. Sepatu juga, kayak tas juga, buku juga, peralatan sekolah lah. Nggak tahu deh besok gimana ini anak-anak sekolah," ujar Asiah saat ditemui di lokasi, Jumat 3/1/2020. Senada dengan Asiah, Eti 45, yang juga merupakan warga RT 13 RW 2 mengatakan pakaian dan peralatan sekolah anaknya tidak tersisa satupun. Eti mengaku bingung memikirkan pakaian sekolah untuk anaknya nanti."Baju sekolah kaya buku, tas, sepatu nggak ada yang bisa diselamatin. Anak saya pakaiannya pakai baju bebas aja kali, besok," ujar Asiah maupun Eti berharap pemerintah segera mengirimkan bantuan berupa pakaian sekolah anak. Mereka pun menginginkan tambahan bantuan berupa peralatan sekolah anak yang mendukung proses belajar."Minta bantuan lah ke pemerintah untuk baju-baju anak nih kan mau pada sekolah," kata Asiah."Buku-buku, sepatu, tas juga tolonglah dikasih bantuan ke warga," sahut diketahui, banjir melanda kawasan Jabodetabek sejak Rabu 1/1/2020. Beberapa wilayah di Jabodetabek terendam air sehingga banyak warga mengungsi dan pemerintah, baik daerah maupun pusat, telah menyediakan posko untuk melayani keperluan para pengungsi korban juga Pasutri Tewas Akibat Kebakaran di Kampung Pulo [GambasVideo 20detik] zap/zap
terjawabIbu menyumbangkan 40 pakaian kepada korban banjir pakaian yang Ibu Sumbangkan terdiri atas 8 kaos dewasa 12 kemeja dewasa 6 celana panjang dan sisanya pakaian anak-anak.sajikan data tersebut dalam bentuk diagram lingkaran berdasarkan besar sudut ( ° ) Iklan Jawaban 4.6 /5 42 ardiansyahnindya278 Penjelasan dengan langkah-langkah:
JEMBER, – Bencana banjir memantik niat baik orang lain membantu korban terdampak. Namun, untuk menyalurkan donasi tersebut, perlu mempertimbangkan asas manfaat. Apa yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh para korban. Jangan sampai, bantuan itu muspro dan tidak berguna bagi mereka. Bantuan korban banjir berupa pakaian bekas, khususnya untuk korban banjir Sungai Bedadung bawah Gladak Kembar, misalnya, banyaknya bantuan pakaian yang datang justru berpotensi menimbulkan masalah baru. Bagaimana tidak, donasi pakaian bekas yang disalurkan warga berlipat-lipat jumlahnya. Mencapai tiga pikap. Padahal, warga yang terdampak banjir di sekitar Gladak Kembar hanya belasan keluarga. Akibat membeludaknya donasi pakaian bekas, baju, celana, serta pakaian jenis lain ini, justru menumpuk seperti sampah baju bekas. Tumpukan pakaian bekas ini sempat bertahan pada posko penanganan banjir seperti yang terjadi di Kantor Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. Pakaian yang sudah kadung datang tidak mungkin ditolak, meski jumlahnya sudah melampaui kebutuhan. Juga tidak mungkin dibuang begitu saja. Nurul Hidayah, pengelola Bank Klambi Sobung Sarka, mengatakan, puluhan bungkus pakaian donasi warga tersebut akhirnya dilimpahkan ke Bank Klambi tersebut. Menurut dia, pakaian yang dia pilah-pilah lumayan banyak. “Ada tiga pikap. Semuanya pakaian bekas,†kata pria yang akrab dipanggil Cak Oyong tersebut. Pakaian bekas itu selanjutnya dibawa ke Bank Klambi Sobung Sarka yang berlokasi di Jalan Letjen S Parman Jember. “Mau tidak mau limpahan baju bekas ini kami tampung. Kalau misalnya dibuang, akan menjadi masalah lagi, pasti akan menjadi sampah,†paparnya. Dari banyaknya donasi pakaian bekas tersebut, Cak Oyong menyebut, niat orang-orang yang membantu memanglah baik. Namun demikian, ada saja yang menjadikannya sebagai ajang membuang baju yang tidak layak pakai. “Bencana jangan dijadikan ajang membuang baju atau ajang membersihkan lemari. Bantulah para korban seperlunya. Ini yang menjadi korban hanya belasan rumah. Sementara pakaian bekas mencapai tiga pikap atau kalau dihitung pakai bak pikap, sekitar delapan pikap. Ini yang Sungai Bedadung dekat Gladak Kembar saja,†ujarnya. Cak Oyong menuturkan, pakaian yang masih layak bakal disimpan, sedangkan yang tidak layak akan didaur ulang. Setidaknya membutuhkan waktu sepekan untuk memilahnya bersama sejumlah relawan. Masing-masing pakaian dikelompokkan. Ada yang khusus untuk pria dewasa, perempuan dewasa, jilbab, pakaian anak laki-laki dan perempuan. “Tidak semua pakaian layak pakai. Banyak yang kami reject . Kalau bisa didaur ulang, akan kami daur ulang,†ungkapnya. Aktivis persoalan sampah ini menjelaskan tentang gambaran pakaian yang tidak layak. Di antaranya sobek, berlubang, berjamur, dan bernoda. Selain itu, pakaian sudah terlihat cukup kusam, pakaian dalam, serta seragam. “Termasuk kancing copot masuk kategori tidak layak. Bayangkan kalau bantuan pakaian kepada korban banjir kancingnya tidak ada, ini justru bisa jadi sampah,†bebernya. Pada saat pakaian bantuan sampai di bank tersebut, terlihat beberapa pakaian dalam. Sementara, yang tidak layak akan dicacah dan ada yang akan didaur ulang menjadi keset, lap, dan yang lain. Bank Klambi Sobung Sarka juga telah berkoordinasi dengan sejumlah relawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Jember, dan Tagana Dinas Sosial. Apabila ada yang membutuhkan pakaian layak bisa mengambilnya. “Sumbanglah dengan pakaian yang layak. Kalau bisa pakaian yang baru,†pungkasnya. JEMBER, – Bencana banjir memantik niat baik orang lain membantu korban terdampak. Namun, untuk menyalurkan donasi tersebut, perlu mempertimbangkan asas manfaat. Apa yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh para korban. Jangan sampai, bantuan itu muspro dan tidak berguna bagi mereka. Bantuan korban banjir berupa pakaian bekas, khususnya untuk korban banjir Sungai Bedadung bawah Gladak Kembar, misalnya, banyaknya bantuan pakaian yang datang justru berpotensi menimbulkan masalah baru. Bagaimana tidak, donasi pakaian bekas yang disalurkan warga berlipat-lipat jumlahnya. Mencapai tiga pikap. Padahal, warga yang terdampak banjir di sekitar Gladak Kembar hanya belasan keluarga. Akibat membeludaknya donasi pakaian bekas, baju, celana, serta pakaian jenis lain ini, justru menumpuk seperti sampah baju bekas. Tumpukan pakaian bekas ini sempat bertahan pada posko penanganan banjir seperti yang terjadi di Kantor Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. Pakaian yang sudah kadung datang tidak mungkin ditolak, meski jumlahnya sudah melampaui kebutuhan. Juga tidak mungkin dibuang begitu saja. Nurul Hidayah, pengelola Bank Klambi Sobung Sarka, mengatakan, puluhan bungkus pakaian donasi warga tersebut akhirnya dilimpahkan ke Bank Klambi tersebut. Menurut dia, pakaian yang dia pilah-pilah lumayan banyak. “Ada tiga pikap. Semuanya pakaian bekas,†kata pria yang akrab dipanggil Cak Oyong tersebut. Pakaian bekas itu selanjutnya dibawa ke Bank Klambi Sobung Sarka yang berlokasi di Jalan Letjen S Parman Jember. “Mau tidak mau limpahan baju bekas ini kami tampung. Kalau misalnya dibuang, akan menjadi masalah lagi, pasti akan menjadi sampah,†paparnya. Dari banyaknya donasi pakaian bekas tersebut, Cak Oyong menyebut, niat orang-orang yang membantu memanglah baik. Namun demikian, ada saja yang menjadikannya sebagai ajang membuang baju yang tidak layak pakai. “Bencana jangan dijadikan ajang membuang baju atau ajang membersihkan lemari. Bantulah para korban seperlunya. Ini yang menjadi korban hanya belasan rumah. Sementara pakaian bekas mencapai tiga pikap atau kalau dihitung pakai bak pikap, sekitar delapan pikap. Ini yang Sungai Bedadung dekat Gladak Kembar saja,†ujarnya. Cak Oyong menuturkan, pakaian yang masih layak bakal disimpan, sedangkan yang tidak layak akan didaur ulang. Setidaknya membutuhkan waktu sepekan untuk memilahnya bersama sejumlah relawan. Masing-masing pakaian dikelompokkan. Ada yang khusus untuk pria dewasa, perempuan dewasa, jilbab, pakaian anak laki-laki dan perempuan. “Tidak semua pakaian layak pakai. Banyak yang kami reject . Kalau bisa didaur ulang, akan kami daur ulang,†ungkapnya. Aktivis persoalan sampah ini menjelaskan tentang gambaran pakaian yang tidak layak. Di antaranya sobek, berlubang, berjamur, dan bernoda. Selain itu, pakaian sudah terlihat cukup kusam, pakaian dalam, serta seragam. “Termasuk kancing copot masuk kategori tidak layak. Bayangkan kalau bantuan pakaian kepada korban banjir kancingnya tidak ada, ini justru bisa jadi sampah,†bebernya. Pada saat pakaian bantuan sampai di bank tersebut, terlihat beberapa pakaian dalam. Sementara, yang tidak layak akan dicacah dan ada yang akan didaur ulang menjadi keset, lap, dan yang lain. Bank Klambi Sobung Sarka juga telah berkoordinasi dengan sejumlah relawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Jember, dan Tagana Dinas Sosial. Apabila ada yang membutuhkan pakaian layak bisa mengambilnya. “Sumbanglah dengan pakaian yang layak. Kalau bisa pakaian yang baru,†pungkasnya. JEMBER, – Bencana banjir memantik niat baik orang lain membantu korban terdampak. Namun, untuk menyalurkan donasi tersebut, perlu mempertimbangkan asas manfaat. Apa yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh para korban. Jangan sampai, bantuan itu muspro dan tidak berguna bagi mereka. Bantuan korban banjir berupa pakaian bekas, khususnya untuk korban banjir Sungai Bedadung bawah Gladak Kembar, misalnya, banyaknya bantuan pakaian yang datang justru berpotensi menimbulkan masalah baru. Bagaimana tidak, donasi pakaian bekas yang disalurkan warga berlipat-lipat jumlahnya. Mencapai tiga pikap. Padahal, warga yang terdampak banjir di sekitar Gladak Kembar hanya belasan keluarga. Akibat membeludaknya donasi pakaian bekas, baju, celana, serta pakaian jenis lain ini, justru menumpuk seperti sampah baju bekas. Tumpukan pakaian bekas ini sempat bertahan pada posko penanganan banjir seperti yang terjadi di Kantor Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. Pakaian yang sudah kadung datang tidak mungkin ditolak, meski jumlahnya sudah melampaui kebutuhan. Juga tidak mungkin dibuang begitu saja. Nurul Hidayah, pengelola Bank Klambi Sobung Sarka, mengatakan, puluhan bungkus pakaian donasi warga tersebut akhirnya dilimpahkan ke Bank Klambi tersebut. Menurut dia, pakaian yang dia pilah-pilah lumayan banyak. “Ada tiga pikap. Semuanya pakaian bekas,†kata pria yang akrab dipanggil Cak Oyong tersebut. Pakaian bekas itu selanjutnya dibawa ke Bank Klambi Sobung Sarka yang berlokasi di Jalan Letjen S Parman Jember. “Mau tidak mau limpahan baju bekas ini kami tampung. Kalau misalnya dibuang, akan menjadi masalah lagi, pasti akan menjadi sampah,†paparnya. Dari banyaknya donasi pakaian bekas tersebut, Cak Oyong menyebut, niat orang-orang yang membantu memanglah baik. Namun demikian, ada saja yang menjadikannya sebagai ajang membuang baju yang tidak layak pakai. “Bencana jangan dijadikan ajang membuang baju atau ajang membersihkan lemari. Bantulah para korban seperlunya. Ini yang menjadi korban hanya belasan rumah. Sementara pakaian bekas mencapai tiga pikap atau kalau dihitung pakai bak pikap, sekitar delapan pikap. Ini yang Sungai Bedadung dekat Gladak Kembar saja,†ujarnya. Cak Oyong menuturkan, pakaian yang masih layak bakal disimpan, sedangkan yang tidak layak akan didaur ulang. Setidaknya membutuhkan waktu sepekan untuk memilahnya bersama sejumlah relawan. Masing-masing pakaian dikelompokkan. Ada yang khusus untuk pria dewasa, perempuan dewasa, jilbab, pakaian anak laki-laki dan perempuan. “Tidak semua pakaian layak pakai. Banyak yang kami reject . Kalau bisa didaur ulang, akan kami daur ulang,†ungkapnya. Aktivis persoalan sampah ini menjelaskan tentang gambaran pakaian yang tidak layak. Di antaranya sobek, berlubang, berjamur, dan bernoda. Selain itu, pakaian sudah terlihat cukup kusam, pakaian dalam, serta seragam. “Termasuk kancing copot masuk kategori tidak layak. Bayangkan kalau bantuan pakaian kepada korban banjir kancingnya tidak ada, ini justru bisa jadi sampah,†bebernya. Pada saat pakaian bantuan sampai di bank tersebut, terlihat beberapa pakaian dalam. Sementara, yang tidak layak akan dicacah dan ada yang akan didaur ulang menjadi keset, lap, dan yang lain. Bank Klambi Sobung Sarka juga telah berkoordinasi dengan sejumlah relawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Jember, dan Tagana Dinas Sosial. Apabila ada yang membutuhkan pakaian layak bisa mengambilnya. “Sumbanglah dengan pakaian yang layak. Kalau bisa pakaian yang baru,†pungkasnya.
Bapakbapak korban banjir Kalsel rebutan sumbangan baju, sampai rela pakai daster dan rok. Video Viral. Bapak-bapak korban banjir Kalsel rebutan sumbangan baju, sampai rela pakai daster dan rok. Video Viral. Minggu, 26 Juni 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com;
1/6Warga korban banjir saat memilih pakaian sumbangan yang ditempatkan di pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Senin 6/1/2020. Banjir menyebabkan ratusan warga di Kampung Pulo kehilangan pakaian akibat rusak dan hanyut. S. Nugroho1/6Warga korban banjir saat memilih pakaian sumbangan yang ditempatkan di pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Senin 6/1/2020. Banjir menyebabkan ratusan warga di Kampung Pulo kehilangan pakaian akibat rusak dan hanyut. S. Nugroho1/6Seorang anak memilih pakaian sumbangan yang ditempatkan di pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Senin 6/1/2020. Banjir menyebabkan ratusan warga di Kampung Pulo kehilangan pakaian akibat rusak dan hanyut. S. Nugroho1/6Warga korban banjir saat memilih pakaian sumbangan yang ditempatkan di pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Senin 6/1/2020. Banjir menyebabkan ratusan warga di Kampung Pulo kehilangan pakaian akibat rusak dan hanyut. S. Nugroho1/6Seorang anak memilih pakaian sumbangan yang ditempatkan di pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Senin 6/1/2020. Banjir menyebabkan ratusan warga di Kampung Pulo kehilangan pakaian akibat rusak dan hanyut. S. Nugroho1/6Pakaian sumbangan yang ditempatkan di pinggir Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Senin 6/1/2020. Banjir menyebabkan ratusan warga di Kampung Pulo kehilangan pakaian akibat rusak dan hanyut. S. Nugroho
Translationsin context of "KEPADA KORBAN BANJIR" in indonesian-english. HERE are many translated example sentences containing "KEPADA KORBAN BANJIR" - indonesian-english translations and search engine for indonesian translations.
cucigratis itu dilakukan dengan menggunakan dua mesin cuci yang berada di atas mobil bak termuda, lengkap dengan toren air yang mereka bawa
BupatiPurwakarta menyambangi korban banjir bandang di Garut. Bupati Purwakarta menyambangi korban banjir bandang di Garut. Berlangganan Login. Kamis, 28 Oktober 2021 Bahasa Indonesia. English Karyawan Difabel Pabrik Tekstil Sritex Kirim Surat Terbuka ke Presiden Jokowi
Pengungsikorban gempa Palu Foto: Pradita Utama 1. Baju Tak Layak Pakai Vice President lembaga sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar mengungkapkan jika terdapat empat puluh persen baju untuk korban bencana alam terbuang dan tak terpakai. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan baju memang tidak layak untuk dipakai.
Banjirtersebut menyebabkan 112.709 warga mengungsi, sedangkan 27.111 rumah terendam dan merenggut lima korban jiwa. Warga Kalsel sangat membutuhkan bantuan saat ini. Selain pangan, para korban banjir juga butuh bantuan berupa pakaian. Meski sudah banyak yang mengirimkan bantuan pakaian, namun korban masih kekurangan pakaian untuk pria.
Ewzc0. spr8igxox8.pages.dev/126spr8igxox8.pages.dev/515spr8igxox8.pages.dev/267spr8igxox8.pages.dev/813spr8igxox8.pages.dev/747spr8igxox8.pages.dev/129spr8igxox8.pages.dev/775spr8igxox8.pages.dev/796
ibu menyumbangkan 40 pakaian kepada korban banjir